agar anak terhindar bullying (1)

7 Rahasia Agar Anak Kebal dari Bullying yang Jarang Diketahui Orang Tua

Cara Efektif Membekali Anak Agar Terhindar dari Bullying

Bullying atau perundungan bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari ucapan verbal yang menyakitkan, tindakan fisik yang kasar, hingga pengucilan sosial yang membuat korban merasa terisolasi. Dampaknya tidak main-main. Anak-anak yang menjadi korban perundungan sering kali kehilangan rasa percaya diri dan konsep diri mereka. Lebih buruk lagi, efeknya bisa menetap hingga dewasa jika tidak ditangani dengan baik.

Hanlie Muliani, M.Psi, seorang psikolog klinis sekaligus pendiri Sahabat Orangtua & Anak, menjelaskan bahwa dampak bullying tidak bisa hilang dengan sendirinya. “Anak-anak yang mengalami perundungan umumnya merasa sendirian. Ini bisa mengarah pada depresi jika tidak ditangani dengan tepat,” ungkap Hanlie. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengambil peran aktif dalam mencegah anak menjadi korban bullying.

Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan orang tua untuk membekali anak agar lebih tahan terhadap perundungan dan mengembangkan keterampilan sosial yang kuat.

1. Ajarkan Anak Berani Berkata “Tidak”

Salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dari bullying adalah dengan mengajarkan mereka untuk berani berkata “Tidak” ketika menghadapi perlakuan atau perkataan yang membuat mereka tidak nyaman. Keberanian ini tidak muncul begitu saja. Menurut Hanlie, sering kali anak yang menjadi korban perundungan merasa pantas diperlakukan buruk karena sudah terjebak dalam pikiran negatif dan overthinking.

Di sinilah peran orang tua sangat penting. Orang tua perlu terus mengingatkan anak mengenai batasan apa yang pantas mereka terima dari orang lain. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menolak perlakuan yang tidak pantas dan tidak takut untuk membela diri. Misalnya, ajarkan anak untuk mengatakan, “Aku tidak suka diperlakukan seperti itu, berhenti sekarang!” dengan nada tegas namun tidak agresif.

2. Latih Anak untuk Bersikap Asertif

Bersikap asertif berbeda dengan bersikap agresif. Asertif berarti mampu menyampaikan pikiran dan perasaan secara jujur dan tegas tanpa menyakiti perasaan orang lain. Anak-anak yang asertif lebih kecil kemungkinannya menjadi target bullying karena mereka bisa menunjukkan bahwa mereka tidak mudah dipermainkan.

Hanlie menjelaskan, “Anak yang asertif akan mampu bertanya dengan tenang, ‘Mengapa kamu melakukan itu padaku? Apa yang membuatmu berpikir itu boleh dilakukan?’” Pertanyaan seperti ini bisa membuat pelaku bullying berpikir dua kali sebelum melanjutkan aksinya.

BACA JUGA:  Mendidik Anak Tanpa Kekerasan: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Orang tua bisa melatih sikap asertif anak dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ajak anak berdiskusi secara terbuka saat mereka merasa tidak setuju dengan sesuatu, lalu ajarkan cara menyampaikan pendapat dengan sopan dan tegas.

3. Bantu Anak Mencintai dan Menerima Dirinya Sendiri

Anak yang percaya diri dan mencintai dirinya sendiri akan lebih kebal terhadap perundungan. Mereka tidak mudah goyah oleh ejekan atau komentar negatif karena mereka sudah memiliki konsep diri yang kuat.

Orang tua bisa membantu anak mencintai diri sendiri dengan selalu memberi dukungan positif dan penghargaan atas pencapaian mereka, sekecil apa pun itu. Selain itu, hindari memberi label negatif seperti “pemalas” atau “ceroboh” karena bisa merusak harga diri anak.

4. Selalu Dengarkan dan Jangan Meremehkan Cerita Anak

Ketika anak bercerita tentang kejadian tidak menyenangkan di sekolah, jangan pernah meremehkan atau menganggapnya sepele. Respons seperti, “Ah, cuma begitu aja, kok,” bisa membuat anak merasa tidak didengarkan dan akhirnya enggan untuk bercerita lagi di lain waktu.

Lebih parah lagi, mereka mungkin merasa bahwa perundungan yang mereka alami memang pantas diterima karena orang tua tidak menganggapnya sebagai masalah serius. Oleh karena itu, selalu dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.

5. Bangun Fondasi Hubungan yang Kuat dengan Anak

Hubungan yang kuat antara orang tua dan anak adalah benteng pertama dalam melindungi anak dari bullying. Ketika anak merasa dicintai dan didukung, mereka akan lebih percaya diri untuk menghadapi masalah yang datang.

Bangun hubungan yang kuat dengan cara meluangkan waktu berkualitas bersama anak, mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi, dan selalu memberikan dukungan emosional. Dengan fondasi hubungan yang kuat, anak akan merasa aman untuk berbagi apa pun, termasuk masalah perundungan yang mereka hadapi.

6. Kembangkan Keterampilan Sosial Anak

Anak dengan keterampilan sosial yang baik cenderung lebih diterima oleh lingkungan sekitarnya dan lebih terlindungi dari bullying. Ajarkan anak cara berkenalan, berbicara dengan sopan, serta cara mengekspresikan pendapat tanpa menyakiti orang lain.

Selain itu, beri kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, sehingga mereka bisa belajar memahami perbedaan dan menumbuhkan empati.

7. Dampingi Anak dalam Penggunaan Internet

Di era digital seperti sekarang, bullying tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga secara online atau yang dikenal dengan istilah cyber bullying. Hanlie mengingatkan, “Dulu perundungan hanya terjadi di sekolah. Tapi sekarang bisa terjadi 24 jam karena pelaku bisa mengirim pesan tidak menyenangkan kapan saja melalui media sosial.”

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mendampingi anak dalam penggunaan internet. Ajarkan etika berinternet yang baik, seperti tidak mengunggah informasi pribadi dan hanya berteman dengan orang yang dikenal. Selain itu, jelaskan pada anak bahwa mereka berhak memblokir akun yang mengganggu mereka.

Lindungi Anak dengan Pendekatan yang Tepat

Bullying adalah masalah serius yang bisa berdampak panjang jika tidak ditangani dengan tepat. Namun, dengan pendekatan yang benar, orang tua bisa membantu anak lebih kuat menghadapi perundungan. Mulai dari mengajarkan keberanian untuk berkata “Tidak”, melatih sikap asertif, hingga mendampingi penggunaan internet, semua langkah ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.

Sebagai orang tua, peran kita sangat besar dalam melindungi anak dari bullying. Dengan memberikan dukungan emosional, membangun fondasi hubungan yang kuat, dan mengembangkan keterampilan sosial mereka, kita bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan tahan banting dalam menghadapi berbagai tekanan sosial.

Ingatlah selalu, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mulailah membekali anak dengan keterampilan anti-bullying sejak dini untuk masa depan yang lebih cerah dan bahagia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart

Demo Title

Demo Description


Introducing your First Popup.
Customize text and design to perfectly suit your needs and preferences.

This will close in 20 seconds